Bahasa Gaul Gerus Bahasa Indonesia
Penulis : Iin
Rohaini, S,Pd.
SMP Negeri 1 Magetan
A.
Bahasa
Indonesia, bahasa kebanggaan
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu
yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia yang diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tepatnya sehari
sesudahnya. Penamaan “bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa
yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan
maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Dari sinilah maka bahasa
Indonesia semakin kaya dan semakin dinamis.
B.
Ironisnya
Fakta yang ada
Namun, kenyataan itu tidak selalu
berjalan mulus. Saya melihat sebuah fenomena di kalangan pemuda yang membuat
saya merasa prihatin. Fenomena itu adalah lunturnya rasa bangga berbahasa
Indonesia. Majunya perkembangan teknologi di Indonesia menyebabkan berkembangnya pula
cara berkomunikasi bagi masyarakat. Tidak hanya media handphone alat komunikasi yang berkembang pesat. Dewasa ini
perkembangan internet sangat melesat jauh. Tidak lagi sebagai media browser, internet kini sebagai media
komunikasi yang maju. Social Network atau Jejaring sosial di dunia maya kini makin
menyebar layaknya jamur. Friendster, WhatsApp,Line, Facebook,
Twitter dan banyak lagi macamnya.
Umumnya kalangan remajalah yang aktif
menggunakan sarana jejaring sosial ini. Kini bahasa gaul yang kian santer
digunakan para remaja dalam berkomunikasi. Hal ini ikut pula berpengaruh dalam tatanan bahasa
Indonesia yang kurang sesuai dari kaidah yang
seharusnya. Buktinya,
banyak remaja menggunakan kata-kata semacam ‘Hey!
What’s up, bro.’ dalam bahasa Inggris, bête
merupakan singkatan dari Boring Total, jutek
untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong, kepo : ingin tahu aja, mencampuri urusan
orang lain, dan nggak bisa diam, hoax
: berita palsu, cerita bohong, OMG : Oh My God, Oh Tuhan ku! OTW : On the way, sedang di jalan, WOLES
: SLOW – SELOW di balik menjadi WOLES, Santai atau Slow dan
masih banyak lagi istilah asing masuk ke dalam bahasa kita. Sungguh
memprihatinkan jika bahasa asing justru mendominasi bahasa sehari-hari dalam
berkomunikasi. Lalu, bagaimana nasib generasi muda jika yang mereka kuasai
hanyalah bahasa asing?
Penyebab penggunaan bahasa gaul di
kalangan remaja ini karena kurangnya kecintaan dan kebanggaan para remaja
terhadap bahasa Indonesia. Manusia bisa karena terbiasa. Jika remaja itu sudah terbiasa mengucapkan dan
menuliskan kata-kata yang salah dalam berkomunikasi, maka selanjutnya akan
salah. Hal ini akan membuat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
tidak akan dipakai lagi dan akan mati. Seharusnya remaja membudidayakan
berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi karena remaja sebagai penerus
bangsa, kalau bukan kita sendiri yang bangga dan mengharagai bahasa Indonesia
siapa lagi??
C. Saran Penulis
Melihat fakta di atas penulis berharap
sebagai remaja Indonesia harapan bangsa, seharusnya wajib mengerti tentang
penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini sebagai bukti rasa menjunjung tinggi
terhadap bahasa Indonesia yang tercantum dalam sumpah pemuda. ‘Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.’
Maka penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai
bahan pertimbangan dan masukan untuk memajukan perhatian remaja akan pentingnya
berbahasa yang baik dan benar antara lain :
1. Memberikan penyuluhan dengan konsep menarik tidak
terkesan monoton akan penjelasann mengenai penggunaan bahasa Indonesia
sesuai EYD.
2. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan kaidah bahasa yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
beracukan pada EYD/Tata Baku Bahasa Indonesia. Gunakan Bahasa Gaul
sesuai konteksnya, tetapi tetap jangan dijadikan suatu kebiasaan karena lama
kelamaan Bahasa Indonesia bisa tenggelam.
Komentar
Posting Komentar